Senin, 12 Oktober 2015


Hidroponik, Banyak Peminat ‘Ngangsu Kawruh’


Adi Pratikno dan benih sayur yang tumbuh dari lubang pralon

KABAR PEMALANG – Budidaya sistem hidroponik yang dikembangkan Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kabupaten Pemalang,  bukan semata kreasi keisengan. Namun lebih konkret sebagai realisasi gagasan cerdas dan tanggung jawab moral atas arti pentingnya sebuah inovasi di bidang pangan selaras dengan tupoksi institusinya.
Melalui Kasi Distribusi Pangan Adi Pratikno dan Kasi Konsumsi Dan Keamanan Pangan Haryatie, Kepala KKP Kabupaten Pemalang Ir. Ruhadi, MSi, menyampaikan harapannya, budidaya hidroponik bisa membumi, membudaya di tengah masyarakat.
Harapan tesrsebut tidaklah berlebihan mengingat nilai tambah ekonomis yang bisa didapatkan melalui budidaya hidroponik. Pasalnya, selain bisa menjadi sumber pangan tambahan, produk yang dihasilkan seperti sayuran dan buah-buahan juga memiliki nilai jual.
“Selain untuk dikonsumsi keluarga sayur dan buah yang dihasilkan juga bisa menjadi sumber pendapatan,” ungkap Haryatie optimistis.
Ada yang patut disaluti dari keseriusan pengembangan budidaya hidroponik oleh tim work KKP. Yakni adanya imbas positif diantaranya dalam bentuk permintaan untuk ngangsu kawruh dari berbagai pihak. Antara lain dari Tegal dan beberapa lembaga penidikan (sekolah-Red). Seperti SMPN 5 Pemalang, SMPN 1 Comal, MAN Pemalang, SMAN 1 Pemalang, SMA PGRI 2 Comal, SMAN 1 Bantarbolang dan SDN Pegiringan.
Selain beberapa sekolah tersebut ternyata niatan mendalami budidaya hidroponik juga datang dari Forum Pemalang Sehat (FPS). Sebuah lembaga yang memastikan Kantor Ketahanan Pangan dalam Tatanan Industri dan Perkantoran Sehat. Beberapa waktu lalu Kantor Ketahanan Pangan dikunjungi Tim Verifikasi Penyelenggaraan Kabupaten Sehat Tingkat Nasional. Rombongan tim dari Kementerian Kesehatan dan Kementrian Pekerjaan Umum, terkagum-kagum terhadap kreasi aneka tanaman pangan di halaman kantor.
Menurut Kasi Distribusi Pangan Adi Pratikno, banyaknya pihak yang berminat mempelajari menunjukkan masyarakat mulai mengetahui nilai plus dari budidaya sistem hidroponik. (Ruslan Nolowijoyo).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar